Proses Percetakan
Dalam setiap pekerjaan tentu ada alur prosesnya, ada proses simple, ada agak rumit, ada juga prosesnya rumit. Sebagai gambaran proses produksi dalam percetakan, dalam artikel kali ini saya jelaskan secara singkat bagaimana proses percetakan (cetak offset). Dalam hal ini saya hanya menjelaskan garis besar bagaimana proses percetakan dilakukan.
Secara garis besar proses percetakan setelah desain siap akan menjadi Naskah -> pembuatan Master atau plate -> Proses cetak -> Finsihing -> Packing
Naskah
Sedikit aneh istilahnya namun istilah ini sudah umum dipakai oleh personil2 atau pemain-pemain dalam dunia percetakan. Naskah dapat berbentuk file, hasil print out, bisa juga coretan tangan pada kertas kalkir atau media transparan (plastik film). Setelah naskah diperiksa dengan teliti dan diyakini sudah dapat dilanjutkan ke proses berikutnya yaitu pembuatan master atau plate. Naskah jika sudah dinyatakan OK maka naskah ini sebaiknya dirawat dengan baik agar apabila suatu saat nanti dibutuhkan sudah siap pakai.
Master
Master menurut jenisnya terdapat beberapa macam tergantung penggunaannya.
- Master kertas
- Master kertas kalkir
- Master Film
- Master plate
CTP = Computer to Plate, proses pembuatan master plate secara langsung dari komputer dengan menggunakan mesin CTP. Keunggulan dari proses ini waktu pengerjaan lebih singkat, menghemat biaya karena tidak perlu menggunakan master film, serta hasil cetak lebih tajam dan berkualitas.
CTCP = Computer to Conventional Plate, prosesnya sama dengan CTP namun dengan jenis mesin berbeda.

Mesin rekam master

Mesin Exposure Plate
Proses Cetak
Setelah menjadi master atau plate, maka sudah siap untuk dilakukan proses cetak pada mesin cetak sesuai dengan jenis cetakan, jumlah cetakan, kualitas cetakan dll. Untuk proses cetak warna-warna solid/block, text, raster ukuran A4/Folio/Kwarto/Letter cukup menggunakan mesin cetak offset kecil yaitu menggunakan mesin ukuran folio.
Mesin cetak offset ukuran folio ini ada sistem penarikan kertas dengan menggunakan rol karet ada juga dengan sistem angin. Mesin dengan menggunakan sistem angin hasil cetaknnya lebih presisi dibanding menggunakan rol karet.


Mesin Cetak untuk ukuran F4/Folio/A4/Kwarto/Letter Mesin Folio 2
Untuk proses percetakan dengan ukuran lebih besar, diperlukan mesin cetak dengan kemampuan cetak yang lebih besar pula. Selain kemampuan ukuran cetak lebih besar mesin ini hasil cetakannya juga lebih halus sehingga sudah sesuai untuk mencetak full color atau biasa disebut dengan cetak separasi.

Mesin 4 warna.
Finishing
Setelah proses cetak selesai dan sudah kering, proses berikutnya adalah finishing. Finishing berbagai macam juga jenisnya antara lain :
- Dipotong
- Dipotong membentuk pola tertentu
- Varnish
- Laminasi
- Poly Emas
- Poly Embos
Proses finishing bisa menggunakan gabungan dari beberapa proses di atas.

Foil Hot stamping.

Mesin Hot Stamp.

Klise emboss.

Mesin Pond.
Untuk percetakan seperti formulir-formulir, kartu stock, brosur atau sejeninya (hanya berbentuk segi empat) tidak memerlukan proses pond, tetapi langsung dipotong dengan menggunakan mesin potong untuk merapihkan, membelah atau membagi menjadi beberapa bagian sama besar.

Mesin Potong Kertas
Packing
Setelah proses2 di atas selesai, proses selanjutnya adalah packing atau pengemasan. Di Dunia percetakan umumnya setelah dibungkus dengan rapi kemudian ditempelkan contoh hasil cetakannya pada pembungkusnya. Tujuannya adalah untuk memudahkan mengetahui cetakan seperti apa yang terdapat dalam bungkusan atau kemasan tersebut.
Sedikit penjelasan singkat ini, mudah mudahan dapat menambah pengetahuan bagaimana proses percetakan offset dilakukan dan semoga bermanfaat.